Jumat, 16 Juli 2010

fanfiction : One For Me - part 3 -

wah maaf yaa baru bisa post lanjutannya, kemaren-kemaren saya rada stres, biasa masih pemula di dunia blog ini haha, oke ini dia lanjutannya selamat membaca :D




Sesampainya di apartemen, aku langsung masuk kamar, entah mengapa rasanya aku sedang tidak ingin untuk melakukan apapun, dipikiranku hanya ada Taeyeon dan Taeyeon.
“selamat datang, hey kenapa kau ? lesu sekali” sapa Jonghyun saat melihat aku masuk dan berlalu ke kamar
“ah kenapa itu anak, tumben banget” lanjutnya

Aku langsung menjatuhkan tubuhku ke kasur dan menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Aku masih tidak mengerti kenapa Taeyeon bersikap seperti itu tadi, aku sangat ingin tahu.
Kruyuk kruyuk, terdengar suara perutku meraung-raung, saat melihat jam ternyata sudah pukul 10 malam, pantas saja aku merasa sangat lapar, tapi aku tidak nafsu untuk makan saat ini. Akhirnya aku memutuskan menelfon Taeyeon, semoga dia belum tidur. Kuambil handphoneku dari saku dan langsung menekan nomornya.

T : ne?
O : aku nggak ganggu kan ?
T : nggak, nggak apa-apa kok, aku belum tidur
O : kenapa suaramu ? kamu sakit Tae ?
T : ah tidak, sepertinya aku agak cape
O : mmmm Tae aku mau tanya soal tadi, kenapa kamu menangis ? ada apa ? cerita padaku, aku sangat khawatir
T : (mulai menangis)
O : Tae ? Tae ? kamu nggak apa-apa ? kenapa ? ada apa ?
T : mianhae (sambil menangis dan menutup telfon)
O : Tae ? tunggu jangan tutup tel…….fonnya

Astaga, ada apa ini ? kenapa Taeyeon berkata begitu padaku ? apa dia akan meninggalkanku ? tidak tidak mungkin. Tak terasa mataku mulai panas dan menangis sejadi-jadinya. Selama berjam-jam aku bertanya-tanya tentang sikap Taeyeon tadi dan akhirnya jatuh tertidur pada pukul 4 pagi.

***

“Onew ? Onew ? apakah kamu sudah bangun ? buka dong pintunya” terdengar suara khas Jonghyun terdengar dari luar kamarku smabil mengetok pintu.
“hmmm, ne, bentar aku bukain” jawabku setengah sadar dan langsung membuka pintu untuk Jonghyun
“kamu kenapa New ? kantung matamu ? jangan-jangan kamu nggak tidur semalaman ? ada apa hey ? Taeyeon ?” tanya Jonghyun padaku bertubi-tubi
“ne ? yaa sepertinya” jawabku lesu
“ceritalah padaku, aku siap mendengarkan” tawar Jonghyun padaku

Akhirnya aku bercerita pada sahabatku itu tentang kejadian tadi malam. Bebanku sedikit berkurang setelah bercerita pada Jonghyun yang sabar mendengarku, untung saja hari ini hari minggu, kami berdua nggak ada shift kerja.

“ah sulit juga ya, hmmmm” komentar pertamanya saat aku selesai bercerita
“gimana dong ? aku bingung nih”
“sebaiknya temui dia dan tanyakan langsung”
“ne, aku akan….... eh ?” aku kaget saat handphoneku berbunyi dan ada pesan singkat dari Taeyeon

Onew, aku ingin bertemu denganmu hari ini, di taman favorit kita jam 11, aku tunggu yaa, aku sangat ingin bertemu. -Taeyeon-

“sms dari Taeyeon ?” tanya Jonghyun padaku penasaran
“mmmm, wah udah jam 10” jawabku singkat dan langsung bergegas untuk mandi dan siap-siap, aku tidak ingin Taeyeon menunggu.
“pasti ini anak mau ketemuan, fighting !” ucap Jonghyun padaku sambil berlalu keluar kamar

Aku sangat terburu-buru, sampai- sampai aku lupa untuk sarapan, padahal tadi malam saja aku tidak makan. Melajulah aku menuju taman memakai motor favoritku. Di sepanjang perjalanan, aku mulai berpikir yang macam-macam tentang apa yang akan Taeyeon beritahu padaku. Ah pikiranku jadi kacau.

***

Sesampainya di taman, dari kejauhan aku sudah melihat Taeyeon duduk di bangku taman yang biasa kita tempati sambil tertuntuk melihat jam tangannya. Segera aku menghampirinya.
“Taeyeon ?” panggilku sambil menepuk bahunya dan duduk di sampingnya
“ne ? Onew” sautnya singkat dan lagi-lagi tersenyum sedih
“ada apa Tae ? apa yang mau kamu bicarakan ? tentang tadi malam………..”
“emmm, maaf membuatmu bingung dan khawatir”
“tak apa-apa, sebenarnya ada apa Tae ? ceritakan padaku”
“sebenarnya……..appa dan umma…… men….jodohkanku”
“APAA ?!! sejak kapan ? lalu kita ?”
“mereka sudah bilang padaku sejak seminggu lalu, tapi aku menolaknya, aku bilang aku sudah punya pilihanku sendiri, yaitu kamu, tapi mereka tidak menerima alasanku dan tetap memaksaku, aku bingung harus bagaimana, aku……” dan Taeyeon pun mulai menangis di bahuku
“dijodohkan ?!! bagaimana bisa ? aku nggak mau kehilangan kamu Kim Taeyeon”
“aku juga” tangis Taeyeon pun semakin menjadi
“sudah-sudah jangan menangis lagi, aku nggak akan ninggalin kamu, kita hadapi bersama-sama” ucapku dengan suara meyakinkan untuk menenangkan Taeyeon
“janji ?” tanya Taeyeon sambil menunjukkan kelingkingnya, tanda mengikat janji, sambil berusaha menghapus air matanya
“aku janji” ucapku sambil melingkarkan kelingkingku, tanda aku berjanji dan mengecup dahinya.
“aku percaya” ucap Taeyeon sambil tersenyum tenang
Tak terasa sudah makin sore dan kami belum makan, akhirnya kita pun memutuskan untuk makan di restoran ramen kesukaan kami, ah rasanya sudah lama tidak seperti ini, sejak kami lulus sma dan masuk universitas, kami sama-sama sibuk dan jarang sekali jalan-jalan berdua seperti ini, rasanya senang sekali, walaupun sekarang suasana tidak begitu bagus.

“abis ini mau kemana ? pulang atau ……” tanyaku pada Taeyeon
“nggak, aku nggak mau pulang dulu, mmm kemana yaa, ke apartemenmu aja ya new ?” potong Taeyeon cepat sebelum au menyelesaikan pertanyaanku
“apartemenku ? baiklah, ayo” ajakku, tapi mau ngapain di apartemen ?

Setelah makan, aku dan Taeyeon melaju ke apartemenku. Dalam perjalanan kami mengobrol singkat di motor.
“kenapa sih kamu nggak mau pulang ? ini kan udah lumayan sore Tae” tanyaku
“ooohhh jadi aku nggak boleh ke apartemen nih New ? yaudah turunin aku disini” balas Teayeon dengan nada marah yang jail
“bukan gitu Tae, aku nggak mau aja kamu dimarahin appa dan umma mu seperti kemaren, kalo kamu mau maen ke apartemenku nggak akan aku larang, pintu selalu terbuka untukmu” jelasku singkat
“iya iya aku cuma bercanda kok” ucap Taeyeon sambil tersenyum jail di spion dan mencubitku
“auuuu….. sakit Tae, kamu mau kita jatoh nih ?”
“hehe mian, iya iya deh”

Mendengar tawanya yang seperti itu rasanya lega sekali, aku tak ingin melihat Taeyeon menangis lagi seperti kemarin.

“hahahaha iya Tae, senang melihat senyummu” balasku
“udah ah sana liat kedepan, nanti kita nabrak lagi, mau tangggung jawab ?”
“ne Kim Taeyeon hahaha”

Kami pun mengakhiri pembicaraan singkat itu dan aku kembali berkonsentrasi mengendarai motor menuju apartemen. Dalam perjalanan pun aku sempat menelfon Jonghyun bahwa Taeyeon akan akan berkunjung ke apartemen dan kami sedang dalam perjalanan sekarang.


J : Ne ?
O : Hyun, aku sama Taeyeon lagi di jalan nih mau ke apartemen, beresin yaa (disertai suara berisik)
J : apa ? bentar ga jelas, lagi di motor ya ?
O : iya lagi di motor, aku sama Taeyeon lagi di jalan mau ke apartemen, beresin apartemeeeeeeeeeen ! (dengan nada sedikit teriak)
J : oh iyaiya ntar aku beresin
O : awas kalo nggak beresin, seminggu lu yang cuci piring, aku tutup telfonnya
J : araso araso

***

Sesampainya di apartemen, Jonghyun membukakan pintu untuk kami masuk.
“selamat datang, eh ada Taeyeon” sapa Jonghyun pada Taeyeon
“hehe, anyeong hyun” balas Taeyeon
“ayolah cukup perbincangan di depan pintu ini, ayo masuk Tae, tunggu yaa aku mau mandi dulu” potongku cepat karena aku sudah nggak tahan pengen mandi
“ne” jawab Taeyeon dan langsung duduk di sofa ruang tengah
“hyun lu disini dulu temenin Tae, awas klo lu macem-macem inget tuh Jessica”
“iya cerewet ah”

Sementara aku mandi, Jonghyun menemani Taeyeon ngobrol di ruang tengah, aku mendengar sedikit perkataan Taeyeon pada Jonghyun.
“aku boleh kan ……….. disini ………… ? please”
Ah sayang aku tidak mendengar penuh, karena penasaran dan ingin cepat –cepat menanyakan pada Taeyeon, aku mempercepat kegiatanku di kamar ini (bilang aja mandi dan ganti baju).
Setelah selesai aku langsung bergegas ke ruang tengah lagi, langsung duduk disebelah Taeyeon dan menaruh kepalaku di bahunya.
“ah new lu bikin sirik aja, jadi kangen Jessica nih” sambar Jonghyun
“ah biarin, mumpung Taeyeonnya disini, sana lu susulin Jessica” balasku sambil terus bikin panas Jonghyun
“eh gila apa lu, udah hampir malem gini” ucap Jonghyun
“he ? Tae kamu nggak ………” tanyaku heran pada Taeyeon sambil mendongak sedikit untuk melihat wajahnya
“ah aku……..” ucapan Taeyeon terpotong karena handphonenya berbunyi dan dia langsung berdiri dan menuju dapur untuk menerima telfon. Wah jangan-jangan ummanya menelfon atau bukan ? siapa yaa yang nelfon. Samar-samar terdengar Taeyeon sedikit berteriak pada orang yang ada di telfon, sepertinya itu bukan ummanya, kalau gitu siapa ?

- to be continued -

1 komentar:

  1. kalo gitu, aku!! hahaha..

    wah pingin dong kelingkingnya onew...
    wah pingin dong dibukain pintunya ama jonghyun..

    sirik ama taeyeon!!
    eh, taeyeon kan gue ngapain sirik haahhaa..

    GOOD!!! lanjutkan!!

    BalasHapus